Inilah Kandungan Skincare yang Tidak Boleh Dicampur Beserta Risikonya
Penggunaan skincare untuk merawat kulit wajah memang sedang marak digunakan oleh para wanita maupun pria. Tentu saja dibutuhkan skincare yang sesuai dengan karakteristik kulit wajah untuk mendapatkan hasil yang optimal. Namun, tak sedikit pengguna skincare yang masih belum menyadari bahwa terdapat kandungan yang tidak boleh dicampur. Pasalnya, kandungan skincare yang tercampur dapat mengurangi atau menghilangkan khasiat dari kandungan tersebut. Bahkan, apabila kandungan skincare telah tercampur dan digunakan dalam waktu yang panjang bisa menimbulkan risiko berbagai masalah kulit. Oleh sebab itu, sudah menjadi keharusan bagi pengguna skincare yang bijak untuk mengetahui beberapa kandungan yang pantang untuk dicampurkan secara bersamaan seperti di bawah ini.
Kandungan Skincare yang Menimbulkan Risiko Masalah Kulit Ketika Dicampur AHA dan BHA
Salah satu kandungan yang sering tampil dalam kemasan produk Maklon Skincare adalah Alpha Hydroxy Acid (AHA) dan Beta Hydroxy Acid (BHA). Banyak sekali kandungan yang juga termasuk ke dalam kategori AHA seperti Asam Laktat, Asam Glikolat, dan sebagainya. Kedua bahan tersebut berperan aktif dalam proses eksfoliasi sel-sel kulit mati. Manfaat dari kandungan AHAdan BHA sangatlah bagus untuk mengatasi berbagai masalah tanda-tanda penuaan seperti keriput, kusam, dan sebagainya. Tentu saja manfaat tersebut akan diperoleh secara maksimal apabila tidak dicampur dengan bahan-bahan tertentu yang bertentangan. Oleh sebab itu, pastikan untuk tidak mencampurkan penggunaan AHA dan BHA dengan kandungan skincare yang bertentangan.
Terdapat setidaknya 4 kandungan skincare yang bertentangan dengan kandungan AHA dan BHA. Kandungan yang pertama adalah Retinol yang bertugas untuk melancarkan proses regenerasi sel kulit. Ketika kedua bahan tersebut dicampurkan maka akan menimbulkan risiko permasalahan kulit seperti muncul rona kemerahan dan mengelupas akibat iritasi. Kandungan yang kedua adalah vitamin C yang berperan sebagai antioksidan yang ampuh. Namun, tercampurnya kedua bahan tersebut justru akan mengakibatkan vitamin C kehilangan perannya. Kandungan yang ketiga adalah Benzoyl Peroxude yang berperan untuk menghilangkan jerawat. Ketika kedua bahan tercampur justru akan menyebabkan terjadinya jerawat akut hingga iritasi kulit. Selain itu terdapat pula kandungan vitamin B3 yang akan kehilangan perannya sebagai eksafoliator apabila tercampur dengan AHA dan BHA serta akan menimbulkan risiko iritas kulit.
Kandungan Skincare yang Menimbulkan Risiko Masalalah Kulit Ketika Dicampur Retinol
Retinol merupakan kandungan skincare yang memiliki banyak manfaat. Mulai dari meningkatkan produksi kolagen, mengeksfoliasi kulit, mempercepat regenerasi kulit, mencegah penymbatan pori, hingga menjaga kelembaban kulit. Sifat multifungsi dari Retinol akan bekerja dengan optimal selama tidak dicampur dengan kandungan lainnya yang bertentangan. Terdapat setidaknya 4 bahan yang berisiko menimbulkan masalah kulit ketika bercampur dengan retinol. Kandungan pertama adalah Benzoyl Peroxide yang akan menimbulkan risiko masalah kulit apabila dicampur dengan Retinol seperti kulit kering, berwarna kemerahan, hingga mengelupas. Kandungan kedua adalah Asam Salisilak yang apabila dicampur dengan kandungan Retanol justru akan menimbulkan risiko berbagai masalah kulit seperti kulit semakin mengering, mengelupas, iritasi, dan muncul jerawat. Kandungan skincare yang bisa meimbulkan risiko masalah kulit apabila tercampur dengan Retinol yang ketiga adalah vitamin C. Percampuran kedua kandungan tersebut akan menimbulkan risiko masalah kulit berupa hilangnya fungsi antioksidan pada vitamin C. Sedangkan untuk kandungan skincare yang berpotensi menimbulkan masalah kulit saat dicampur dengan Retinol adalah AHA dan BHA. Risiko masalah kulit yang mungkin muncul seperti jerawat akut, kusam, tanda penuaan, penumpukan sel kulit mati hingga iritasi.